KERAJINAN BAMBU
1. Bambu
Bambu dapat dijadikan berbagai produk kerajinan yang bernilai estetis dan ekonomi
tinggi. Sejak ratusan
tahun lalu, orang Indonesia telah menggunakan bambu untuk berbagai kebutuhan, mulai dari yang paling sederhana seperti tempat jemuran
hingga tikar dan anyaman yang rumit. Sampai
saat ini, bambu masih
digunakan untuk keperluan tersebut.
a.
Bambu Wulung
Bambu wulung tumbuh dengan rumpun yang
tidak terlalu rapat. Tanaman ini bisa tumbuh dengan baik di dataran rendah dan pegunungan. Warna kulit
batangnya bermacam-macam seperti
hitam, hijau kehitaman, ungu tua, dan bergaris
kuning muda. Panjang ruasnya sendiri berkisar antara 40-50 cm.
Bambu ini seringnya dipakai untuk bahan kerajinan tangan sebab strukturnya tidak getas. Beberapa orang juga kerap menggunakannya sebagai
anyaman, hiasan dinding,
dan tiang rusuk
bangunan.
b.
Bambu Apus
Bambu apus merupakan bambu yang paling banyak digu- nakan sebagai material bangunan. Alasannya karena bambu ini bentuknya lurus, strukturnya kuat,
dan bersifat liat. Selain itu, bambu ini juga kerap dipakai untuk
membuat anyaman karena memiliki
serat yang panjang.
Pohon bambu apus bisa tumbuh
di dataran rendah sampai dataran tinggi.
Warna kulit batangnya hijau dan berubah menjadi kekuningan setelah dikeringkan. Se- dangkan jarak ruasnya sekitar 45-65 cm, diameter 5-8 cm, dan tebal 3-15
mm. Diban- dingkan dengan tanaman
bambu lainnya, bambu apus paling tahan dari serangan hama sebab rasanya pahit.
c.
Bambu Petung
Saat muda bambu petung mempunyai batang yang berwarna hijau, lalu berangsur-angsur menjadi kekuningan seiring dengan bertambahnya umur. Bambu petung mempunyai lingkar tengah pada batang yang cenderung lebih besar daripada jenis bambu yang lain. Ukuran diameter tersebut bisa mencapai lebih dari 20 cm dengan tebal 10-15 cm dan ruas sekitar 40-60 cm. Rata-rata panjang batang bambu petung yang beredar dipasaran antara 10-20 m.
Dari karakteristik yang dimilikinya tersebut, pekerja bangunan lantas memanfaatkan bambu ini sebagai elemen tekan berupa kolom karena memiliki kemampuan dalam me- nahan tekuk yang tinggi. Penggunaan lain dari bambu petung ini di antaranya seperti tiang pancang untuk memasang pondasi, pengecoran, dan tiang rumah tradisional. Mengingat ukurannya yang besar dan panjang, jangan heran kalau harganya lumayan mahal.
d.
Bambu Peting
Jangan salah, bambu peting ini tidak sama dengan bambu petung meskipun namanya
hampir mirip. Perbedaan yang paling
mencolok di antara keduanya ialah bambu peting
memiliki serabut yang tidak terlalu banyak sehingga tampi- lannya terlihat lebih bersih. Berbeda
dengan bambu petung yang jumlah serabut di dalamnya cukup banyak. Hal ini pula
yang membuat bambu petung lebih kuat, lebih
kokoh, dan lebih stabil daripada bambu peting.
Bambu peting pada umumnya dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Misalnya untuk membantu proses
pengecoran, sebagai tiang pemancang untuk memasang pondasi, serta dipakai
untuk tiang bangunan. Ukuran bambu peting yang dijual
di pasar biasanya
memi- liki panjang 5 m, diameter 8-15 cm, dengan tebal 3-4 cm.
e.
Bambu Kuning
Bambu kuning adalah tanaman bambu yang sangat unik. Berbeda dari pohon bambu lainnya yang umumnya memiliki batang berwarna hijau, batang dari tanaman bambu yang satu ini berwarna kuning cerah. Karena keunikannya itulah, ban- yak orang yang lantas menanam bambu kuning sebagai tumbuhan hias. Tanaman ini juga mengandung banyak khasiat untuk kesehatan seperti mengobati infeksi dan mencegah hepatitis.
Pohon bambu kuning tumbuh subur di kawasan Asia Tenggara. Anda bisa memperban- yak melalui
stek rumpun, cangkok,
rhizoma, dan kultur
jaringan. Batang bambu
kuning tidak lumrah
digunakan untuk membuat struktur bangunan karena kekuatannya yang tidak terlalu bagus. Tanaman ini sering dipakai untuk mengisi area taman.
Bambu kuning diyakini dapat mendatangkan energi positif dan keberuntungan.